(0362) 21843
disperkimta@bulelengkab.go.id
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan

SAMPAH

Admin disperkimta | 26 April 2018 | 71144 kali

          SAMPAH merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak hanya di Negara negara berkembang, tetapi juga di
negaranegara maju, sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah.
        Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa apa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu terus menumpuk dan terjadilah bukit sampah seperti yang sering kita lihat. Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering dihinggapi lalat. Dan juga dapat mendatangkan wabah penyakit.

Sampah berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dsb. Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi:

  1. Sampah Organik
            Sampah organik adalah sampah-sampah yang basah, sampah ini berasal dari sampah dapur, sisa-sisa makanan, buah-buahan, sayur-sayuran dan lain-lain yang dapat mengalami pembusukan secara alami.
  2. Sampah Anorganik
             Sampah anorganik adalah sampah-sampah yang kering. Sampah ini berasal dari logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, dan lain-lain yang tidak dapat mengalami pembusukan secara alami.
  3. Sampah Berbahaya
              Sampah ini adalah sampah-sampah berbahaya seperti baterai, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas, dan lain-lain.

1.2 Penyebab sampah

Sebagian sampah akan hancur dan sebagian lagi tidak mudah hancur. Sebuah keluarga yang memasukan sampah-sampah plastik kedalamnya membuat tanah menjadi tercemar (terpolusi). Sampah dapat membawa dampak yang sangat buruk bagi kesehatan masyarakat apabila tidak dapat ditanggulangi. Jika sampah tersebut dibuang sembarangan atau ditumpuk tanpa adanya pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Sebagian dari kita pun tidak menyadari bahwa setiap hari terjadi penumpukan sampah baik sampah yang organik maupun sampah yang anorganik. Perlu diketahui bahwa banyak penyebab yang diakibatkan dari manusia dalam membuang sampah secara sembarangan.

  • - Didalam pikiran sbagian masyarakat pada umumnya menganggap bahwa membuang sampah sembarangan ini bukanlah hal yang salah dan wajar untuk dilakukan
  • - Seseorang akan melakukan suatu tindakan yang dirasa mudah untuk dilakukan. Jadi, orang tidak akan membuang sampah sembarangan jika tersedianya banyak tempat sampah.
  • - Tempat yang kotor dan memang sudah banyak sampahnya tempat yang asal mulanya terdapat banyak sampah, bisa mmbuat orang yakin bahwa membuang sampah sembarangan diperbolehkan ditempat tersebut. Jadi, warga sekitar tanpa ragu untuk membuang sampahnya ditempat tersebut.

1.3. Akibat dari pembuangan sampah

Sampah-sampah yang berserakan, terutama pada tumpukan sampah yang berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan organisme-organisme yang membahayakan, mencemari udara, tanah dan air. Sehingga dampak tersebut dapat menyebabkan cukup banyak masalah bagi manusia dan lingkungan. Antara lain:

- diare, kolera, dan tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat mencemari air tanah yang biasa diminum masyarakat. Pennyakit DBD (demam berdarah) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah dengan pengelolaan sampahnya yang tidak memadai.

-  sampah yang dibuang begitu saja berkontribusi dalam mempercepat pemanasan global, karena sampah dapat menghasilkan gas metan (CH4) yang dapat merusak atmosfer bumi. Rata-rata tiap satu ton sampah padat mengahsilkan 50 kg gas metan.

-  sampah dapat menyebabkan banjir. Sampah yang dibuang ke sembarang salah satunya ke sungai atau aliran air lainnya. Lama kelamaan akan menmpuk dan menyumbat aliran air, sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar dan meluap menyebabkan banjir.

    1.4. Cara mengatasinya

  Namun, meskipun terbukti sampah itu dapat merugikan,
sampah juga dapat diubah menjadi barang yang
bermanfaat dengan cara di daur ulang. Untuk meminimalisasikan dampak dari sampah, sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Selain itu industri-industri juga dihimbau untuk mendesain ulang produk-produk, untuk memudahkan proses daur ulang produk tersebut.
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:

- Mengurangi (bahasa Inggris: reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan
- Menggunakan kembali (bahasa Inggris: reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang (bahasa Inggris: disposable).

- Mengganti (bahasa Inggris: replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.

- Mendaur ulang (bahasa Inggris: recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain

  • ž Berikut adalah poin-poin penting dalam pengelolaan sampah dan rangkaian pembuangan sampah yang ideal:
  1. Pemilahan
    Pemilahan dari sumber dihasilkannya sampah yang terdiri dari sampah organik dan anorgainik
    Pemilihan sampah yang masih memiliki sumber energi tinggi
    Pemanfaatan kembali sampah yang memiliki resourcesbernilai tinggi.
  2. Daur Ulang

 - Contoh kegiatan daur ulang adalah antara lain adalah :

- Pemanfaatan kembali kertas bekas yang dapat digunakan terutama untuk keperluan eksternal
Plastik bekas diolah kembali untuk dijadikan sebagai bijih plastik untuk dijadikan berbagai peralatan rumah tangga seperti ember

- Peralatan elektronik bekas dipisahkan setiap komponen pembangunnya (logam, plastik/kabel, baterai dll) dan dilakukan pemilahan untuk setiap komponen yang dapat digunakan kembali

- Gelas/botol kaca dipisahkan berdasarkan warna gelas (putih, hijau dan gelap) dan dihancurkan

  1. Biogas
  • ž Sampah organik sebagian diolah dengan alat digestersebagai energi (gas bio).
  • ž Pemanfaatan gas bio antara lain untuk district heating, energi listrik, dan kompor untuk memasak

Namun pada kenyataannya, Cara pengendalian
sampah yang paling sederhana dan efektif adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan. Peran Pemerintah dalam hal ini juga sangat diperlukan, dengan peraturan-peraturan dan sangsi-sangsi yang ada, diharapkan bisa meminimalkan perusakan lingkungan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

 

Sumber berita : http://pitrotentacle.blogspot.co.id/2015/01/artikel-tentang-sampah.html