(0362) 21843
disperkimta@bulelengkab.go.id
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan

11 Cara Merawat Bunga agar Tumbuh Merekah

Admin disperkimta | 26 Maret 2018 | 29669 kali

Perlu untuk diketahui bagi setiap orang yang memiliki tanaman bunga sebagai hiasan ditempatnya. Tujuan dari memahami cara merawat bunga ialah agar keadaan dan tampilan tanaman bunga selalu terlihat sehat, rapi dan indah.

Sudah menjadi kebiasaan banyak orang untuk menghiasi bangunan, taman dan berbagai lokasi menggunakan tanaman terutama dari jenis tanaman bunga karena selain mampu memberikan kesegaran udara dan kesan natural, ia juga mampu memberikan kesan indah melalui corak warna bunga tersebut. Hiasan tanaman bunga juga akan mampu menjadi pereda stres juga pelepas penat.

Selain tujuan diatas, beberapa orang terutama para pecinta tanaman juga menanam bunga dengan beberapa alasan. Ada yang mengkoleksi tanaman bunga langka, tanaman bunga dari berbagai daerah, menanam untuk dijual dll. Beberapa bunga juga menjadi simbol bagi cinta, kedamaian dan keasrian alami dalam kehidupan. Karena berbagai alasan itulah maka keberadaan bunga disekitar kita akan sangat bermanfaat.

Sebuah bunga akan terlihat sangat indah jika kondisinya sehat serta memiliki corak warna alami yang optimal (tidak pucat atau membusuk). Untuk mendapatkan kondisi demikian ini tentunya kita perlu merawat tanaman bunga tersebut. Nah, pada artikel kali ini kami fokuskan untuk membahas cara merawat bunga agar terlihat segar dan indah lebih lama.

Langkah-langkah cara merawat bunga yang baik dan benar adalah sebagai berikut :

  1. Pemilihan Pot Yang Benar Untuk Menanam  Bunga

Tanaman bunga memang tidak selalu ditanam di pot. Namun pot ini sering digunakan untuk menanam berbagai jenis bunga yang ingin diletakkan pada tempat-tempat tertentu yang mana alasnya bukan tanah. Pot merupakan wadah yang digunakan untu menampung tanah tempat dimana bunga akan ditanam.

Cara menanam bunga dalam pot tentu berbeda dengan menanam bunga tanpa pot. Misalnya cara menanam bunga mawar pada pot berbeda dengan menanam bunga mawar pada lahan langsung.

Untuk tanaman hias biasanya pot yang baik adalah pot berbentuk ember dan bukannya pot plastik polybag. Pot ember yang terbuat dari tanah liat lebih utama karena tanah liat akan memberikan kesan sejuk pada tanaman. Pemilihan pot juga harus disesuaikan dengan ukuran bunga yang akan ditanam nantinya. Untuk ukuran bunga yang mini semisal kaktus mini dan bunga krokot maka pilihlah pot bunga yang kecil saja.

Untuk bunga mawar, bunga sendok, bogenvile dan bunga aster maka gunakanlah pot berukuran sedang. Pot berukuran besar digunakan jika untuk menanam jenis tanaman bunga hias yang mampu tumbuh hingga besar seperti bunga sepatu, bunga matahari, alamanda dan tanaman palem. Pemilihan pot juga didasarkan pada penempatan pot tersebut nantinya. Untuk pot yang hendak digantung, maka gunakanlah pot ukuran kecil yang terbuat dari plastik sehingga tidak akan terlalu bahaya jika pot jatuh.

  1. Pemilihan Tanah Untuk Media Tanam Bunga

Tanah adalah tempat dimana akar dari tanaman bunga tumbuh dan berkembang. Pada tanah inilah akar akan mendapat berbagai jenis nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Maka dari itu pemilihan tanah sangatlah penting untuk menanam tanaman bunga sebagaimana menanam palawija semisal cara menanam cabe rawit dalam pot.

Tanah yang bagus untuk tanaman bunga ialah tanah yang gembur, mudah meresap air dan mengandung cukup unsur hara. Tanah seperti itu tentu dapat denganmudah anda beli di toko tanaman hias. Namun bagi anda yang ingin membuat sendiri tanah humus yang gembur, berikut adalah cara-caranya :

Bahan-Bahan :

  • Tanah utama yang bertekstur gembur (bukan tanah liat).
  • Tanah pasir (1/10 bagian dari tanah utama)
  • Akar kering dan ranting kecil tanaman lalu dicacah halus
  • Sekam dan serbuk gergaji kayu secukupnya
  • Pupuk kompos atau butiran organik secukupnya
  • Larutan EM4 dan gula

Langkah Pembuatan :

  • Campur semua bahan diatas hingga rata (kecuali Larutan EM4 dan gula)
  • Buat larutan EM4 bersama gula lalu diamkan minimal 24 jam
  • Siramkan larutan EM4 tersebut pada campuran tanah dan berbagai bahan organik tadi
  • Tutup dan biarkan hingga minimal 2 minggu
  • Tanah humus gembur siap digunakan untuk menanam bunga.

Adonan tanah humus tersebut lalu dimasukkan kedalam pot untuk kemudian ditanami bibit bunga.

  1. Menempatkannya Agar Mendapatkan Cukup Sinar Matahari

Sinar matahari merupakan hal penting bagi tanaman karena sinar matahari adalah sumber energi utama dalam proses fotosintesis tanaman. Pada tanaman bunga, kadar sinar matahari yang diterimanya haruslah disesuaikan dngan jenis tanaman bunga tersebut. Tidak semua bunga bagus untuk mendapat sinar matahari langsung sepanjang hari.

Sebagian besar bunga haya bagus untu mendapat sinar matahari pagi yaitu dari matahari terbit hingga jam 9 / 10 saja. Terik sinar matahari disiang hari kebayakan malah justru mampu merusak bunga karena panasnya sehingga bunga akan cepat layu. Tanaman seperti mawar, bunga sepatu, bunga aster sebaiknya hanya mendapat sinar matahari pagi saja karena jika terlalu banyak terkena sinar matahari tanaman tersebut akan mudah layu dan mati.

Untuk mengatur waktu lamanya penyinaran matahari pada tanaman bunga, maka anda bisa mengatur tata letak pot bunganya. Tanaman seperti bunga mawar, bunga, melati, bunga sendok, dan bunga anyelir maka anda bisa menempatkannya di didi timur bangunan sehingga ia akan tersinari pada pukul 6 pagi hingga 10 siang. Anda juga bisa memasang layar atau penghalang sinar lainnya pada pukul 10 pagi sehingga tanaman hanya akan tersinari hingga pukul 10 pagi saja.

Untuk teknik menanam semperti cara menanam bunga asoka, bunga alamanda, dan bunga matahari maka anda bisa meletakkannya di tempat terbuka atau halaman depan bangunan sehingga ia akan tersinari matahari sepanjang hari . Tanaman bunga jenis ini memang cenderung membutuhkan lebih banyak sinar matahari sehingga malah justru akan memucat jika diletakkan pada area teduh.

Khusus untuk tanaman bunga jenis anggrek, maka penempatannya haruslah pada lokasi yang teduh. Bunga anggrek sangat tidak tahan pada sengatan sinar matahari. Oleh karena itu anda bisa meletakkannya pada dahan pohon yang rindang atau dibawah teras bangunan.

  1. Pemberian Pupuk Yang Tepat

Pupuk sangatlah penting bagi tanaman terutama tanaman yang ditanam dalam pot. Hal ini karen pupuk akan mampu menjaga kadar nutrisi dalam tanah yang mana lama-kelamaan akan habis diserap tanaman.

Pemilihan pupuk yang baik untuk tanaman hias atau bunga adalah pupuk yang sudah terurai sempurna oleh bakteri pengurai, terutama untuk pupuk kandang. Hindari memberikan pupuk kandang yang belum dijadikan bokashi karena proses penguraian pupuk kandang ini akan menaikkan suhu dalam tanah sehingga akar tanaman  bunga malah justru akan mati jika diberi pupuk kandang (kotoran hewan) yang masih baru.

Cara membuat pupuk bokashi adalah sebagai berikut :

  • Siapkan pupuk kandang / komposnya
  • Buat larutan EM4 + Gula
  • Diamkan larutan tersebut minimal 24 jam
  • Siramkan pada pupuk kandang / kompos tadi dan tutup.
  • Diamkan selama minimal 2 minggu
  • Setelah 2 minggu maka pupuk sudah siap dipakai.

Jika anda tak ingin susah payah menyiapkan pupuk bokashi, maka anda bisa menggunakan butiran organik yang banyak dijual di toko pertanian. Hanya saja kandungan nutrisi dari butiran organik tentu tidak sebagus pupuk kandang dan pupuk kompos. Pemberian pupuk dilakukan diawal pengisian tanah dalam pot lalu bisa diulang dengan interval tertentu tergantung jenis dan ukuran tanaman bunganya. Takaran pupuk yang diberikan disesuaikan dengan usia dan ukuran tanaman bunga.

  1. Penyiraman Bunga Secara Rutin

Tanaman sangat membutuhkan air untuk hidup. Air juga adalah salah satu komponen yang paling penting dalam proses fotosintesis tanaman. Penyiraman secara rutin sangat diperlukan untuk menjaga kadar air dalam tanah. Jumlah air yang disiramkan tentu tergantung dari ukuran tanaman bunganya.

Tanaman bunga yang berukuran besar seperti bunga alamanda, bunga sepatu, bunga kertas dan bunga matahari membutuhkan air lebih banyak ketimbang bunga mawar, bunga melati atau bunga anggrek. Lakukan penyiraman setiap 2 – 3 hari sekali untuk menjaga kebasahan tanah. Jangan menyirami bunga secara berlebihan karena nantinya malah justru bisa membusukkan akar tanaman.

  1. Penyiangan Rutin

Pada tanaman bunga yang ditanam dalam pot, maka penyiangan akan lebih mudah dan jarang dilakukan. Anda mungkin hanya perlu melakukan penyiangan sebulan atau 2 bulan sekali. Tujuan penyiangan ini adalah untuk menekan tanaman gulma yang tumbh disekitar bunga yang akhirnya bisa mencuri nutrisi dalam tanah serta mengganggu keindahan bunga tersebut.

  1. Pemangkasan Cabang Tanaman Bunga

Pertama-tama perlu diingat bahwa tidak semua tanaman bunga perlu dilakukan pemangkasan. Pemangkasan tanaman bunga ini hanya dilakukan pada tanaman bunga yang bisa dijadikan bonsai atau yang ingin diatur pertumbuhannya saja. Selain daripada itu, pemangkasan juga dilakukan pada bagian cabang tanaman bunga yang sakit atau layu. Anda bisa melakukan pemangkasan setiap 3-4 bulan sekali.

  1. Penggantian Tanah dan Pot

Karena disirami air, maka lama-kelamaan tanah dalm pot akan memadat dan akhirnya bisa menjadi keras. Sekam dan serabut akar tanaman juga sudah terurai sehingga kini tanah tidak gembur lagi. Biasanya hal ini terjadi setelah pot berusia 5-7 bulan setelah tanam.

Pada kodisi tanah yang seperti ini, mak anda perlu melakukan penggantian tanah. Penggantian tanah ini haruslah ekstra hati-hati agar tidak merusak pot atau memotong perakaran tanaman hias terlalu parah. Pada pot dari tanah liat, maka anda bisa memilih ingin mengganti tanamannya tau potnya, karena akan sangat sulit untuk memisahkan tanaman dari pot tanpa merusak akar tanaman atau merusak potnya. Sedangkan untuk pot dari plastik maka caranya adalah sebagai berikut :

  • Siapkan tanah penggantinya terlebih dahulu
  • Pada pot dari plastik, maka anda bisa mengetuk-ngetuk bagian dinding luar pot sehingga tanah didalam pot akan memisah dari pot dan menjadi gembur.
  • Jika masih belum cukup, maka anda bisa menggunakan cetok semen untu mencungkil sisi tepi tanah
  • Jika batang tanaman cukup kuat maka anda bisa menarik tanaman agar tanah terpisah dari pot
  • Jika batang tanaman dirasa tidak kuat maka anda harus membalik pot sambil menahan tanahnya dari bawah agar tidak jatuh bersama tanaman
  • Tanaman yang sudah terpisah dari pot maka anda bisa segera menyiapkan tanah baru
  • Bersihkan tanah dari akar tanaman menggunakan air
  • Masukkan kembali akar tanaman pada pot lalu timbun dengan tanah yang baru

Hindari merusak akar terlalu banyak serta jangan lupa untuk memberi pupuk juga saat mengganti tanah. Segera sirami tanaman ketika tanahnya diganti.

  1. Pemeriksaan Lubang Sirkulasi Pot

Kebanyakan orang kurang memperhatikan bagian ini. Padahal ini menjadi bagian yang cukup berpengaruh dari bagian cara merawat bunga. Jika ada sumbatan pada lubang dasar pot yang fungsinya untuk membuang kelebihan air, maka otomatis air siraman tidak akan segera tuntas dan malah justru bisa menggenang dalam pot tanpa kita sadari. Hal ini berpotensi untuk membusukkan akar dan menumbuhkan jamur patogen yang berbahaya bagi tanaman bunga.

  1. Pengkondisian Lingkungan Tanaman Bunga

Cara meraat bunga yag selanjutnya ialah dengan memperhatikan kondisi lingkungan tempat kita menanam bunga yang harus disesuaikan dengan habitat asli tanaman bunga tersebut.

Contohnya pada cara menanam bunga tulip yang hanya akan berbunga di lingkungan dingin atau cara menanam bunga anggrek yang notabenenya hidup di lokasi yang rindang.

Kita juga harus bisa mengkondisikan lingkungan tempat bunga tersebut ditanam. Ada baiknya anda mempelajari terlebih dahulu karakter dari suatu bunga sebelum memutuskan untuk menanamnya.

  1. Penanggulangan Hama dan Penyakit

Meski terlihat mudah, namun bukan berarti menanam bunga ini bebas dari hama dan penyakit. Dalam tahapan cara merawat bunga kita juga harus melakukan penanggulangan hama dan penyakit. Penyakit paling mengerikan pada tanaman bunga ialah serangan jamur patogen yang mampu membunuh tanaman secara perlahan.

Sedangkan serangan serangga seperti ulat dan kutu thrips sangat lebih jarang terjadi. Jamur patogen biasanya akan menyerang bagian akar tanaman. Penyebabnya ialah kadar air yang berlebihan pada tanah. Hal ini akan mempercepat perkembangan jamur patogen.

Gejala serangan jamur patogen ialah tanaman akan tampak layu disiang hari lalu semakin hari kondisinya semakin meburuk. Daunnya dan batangnya akan seakin kering dan mengkerut. Itu artinya akar sudah mati atau tidak bisa berfungsi karena ditumbuhi jamur. Untuk megatasi serangan jamur patogen ini maka anda bisa menggunakan fungisida yang dikocorkan pada bagian akar. Ingatlah juga untuk tidak terlalu menyirami tanaman bunga secara berlebihan.

https://ilmubudidaya.com