(0362) 21843
disperkimta@bulelengkab.go.id
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan

CARA MENGAJARKAN ANAK MANDIRI SEJAK DINI

Admin disperkimta | 12 Juli 2018 | 7624 kali

Kemandirian merupakan sikap yang penting dimiliki seseorang ketika ia sudah dewasa. Kemandirian akan membuat seseorang lebih hebat dan kuat dalam menjalani kehidupan. Sebaliknya orang-orang yang terlalu mengandalkan orang lain dan tidak mandiri, biasanya akan cengeng dalam menghadapi setiap permasalahan dalam kehidupan. Terhadap anak-anak kita tentunya kita menginginkan mereka hidup dengan sikap mandiri. Mungkin di saat kecil tak begitu masalah kita membantu semua urusan dan kebutuhannya karena memang itu menjadi tanggung jawab kita, namun setelah dewasa, anak yang terus-terusan bergantung pada orang tuanya tidak akan bisa mapan dalam kehidupan. Ada anak-anak yang selalu saja merepotkan orang tua, bahkan ketika mereka telah berkeluarga, mereka masih saja selalu meminta bantuan orang tua dalam menjalani permasalahan kehidupan mereka.

Ada banyak keuntungan memiliki anak yang mandiri, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Membuat anak-anak kita lebih siap menghadapi hidup, kekuatan kemandirian akan menjadi bekal bagi mereka untuk lebih siap menghadapi berbagai masalah yang secara lumrahnya akan terjadi.
  2. Menjaga harga diri anak, karena sesungguhnya sikap mandiri dan tidak menggantungkan diri kepada orang lain adalah sikap yang mulia yang akan meningkatkan harga diri dari orang bersangkutan.
  3. Kemandirian menjadi sikap dasar orang-orang yang sukses. Menanamkan sikap mandiri pada anak sejak dini artinya Anda sedang mempersiapkan anak-anak kelak setelah dewasa untuk menjadi orang-orang sukses. Tidak ada orang sukses yang sikapnya selalu ketergantungan pada orang tua atau orang lain yang biasa membantunya. Jadi jangan takut membuat anak mandiri karena itu bukan penyiksaan melainkan sedang mempersiapkan bekal sukses untuk dirinya.

Lalu bagaimana cara menanamkan sikap mandiri kepada anak-anak? Bahkan sejak usia di bawah 2 tahun pun kita sudah bisa menanamkan sikap mandiri tersebut kepada anak-anak kita. Bagaimana cara mengajarkan sikap mandiri tersebut kepada anak-anak? Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para orang tua untuk hal tersebut:

  1. Jika anak masih berada pada rentang usia di bawah dua tahun atau lebih, maka bisa dengan cara melatihnya agar mencoba sendiri segala aktivitas meskipun hasilnya belum maksimal. Misalkan makan, menggosok gigi, merapikan mainan dan sebagainya. Hasilnya untuk anak di bawah satu tahun atau lebih sedikit dari itu biasanya masih berantakan, tapi percayalah itu adalah cara kita untuk melatih mereka menjadi mandiri sedini mungkin. Biasanya insting dari anak-anak juga muncul untuk melakukan aktivitasnya sendiri, namun terkadang kita sebagai orang tua ingin hasil yang maksimal sehingga akhirnya kita tidak pernah memberi kesempatan kepada anak-anak kita untuk mengerjakannya sendiri, kita takut anak tidak kenyang, ruangan menjadi kotor dan sebagainya. Sehingga akhirnya anak memang tidak pernah bisa melakukan aktivitasnya sendiri, selalu meminta tolong kepada orang lain.
  2. Memberikan pujian di saat anak berhasil melakukan sebuah aktivitas secara mandiri. Ini penting dilakukan agar anak-anak memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan ia akan mencoba lagi melakukan sesuatu secara mandiri. Pujian memiliki banyak manfaat bagi anak, salah satunya rasa percaya diri dan motivasi yang besar untuk terus melakukan hal-hal baru bagi dirinya. Jangan pelit memuji prestasi anak karena ini sangat penting untuk motivasi psikologi dalam diri anak. Anak yang telah dipuji akan merasa bahwa pekerjaanya hebat dan ia pun akan senang mencobanya lagi, bahkan ia juga akan melakukan hal-hal baru secara mandiri terhadap aktivitas yang belum pernah dicobanya.
  3. Memberi kepercayaan pada anak, banyak orang tua selalu menganggap anak-anak mereka selalu saja masih anak-anak. Sehingga tidak pernah memberikan kepercayaan pada anak mereka untuk mengerjakan sendiri sesuatu hal yang sebenarnya sudah bisa ia lakukan. Anak-anak yang setelah besar mereka tumbuh mandiri biasanya anak-anak yang sudah dianggap dewasa kurang dari usianya. Mungkin di waktu kecil orang tuanya telah tiada sehingga ia harus mengerjakan banyak hal secara mandiri. Namun bukan berarti orang yang memiliki orang tua tidak bisa mandiri. Justru inilah kesempatan Anda untuk membuktikan bahwa Anda bisa mendidik anak-anak menjadi dewasa dan mandiri dengan tangan Anda sendiri.

Kakayaan yang dimiliki para orang tua sering kali membuat anak-anak tidak mandiri sejak kecil. Bahkan secara ekonomi ketika telah besar anak-anak menjadi bergantung sangat lebih kepada orang tuanya. Orang tuanya pun dengan alasan yang sangat menyayangi, tidak pernah berpikir bagaimana agar anaknya tersebut bisa mandiri dalam segala hal. Kasih sayang terkadang menyebabkan kita lupa esensi mendidik anak. Dampaknya biasanya akan dirasakan ketika orang tua telah tiada atau orang tua mendadak menjadi bangkrut secara ekonomi. Anak-anak tidak siap dan mereka akan menghadapi masalah yang efeknya juga akan dirasakan oleh orang tua.