DokterSehat.Com – Orang sering kali lupa menjaga tubuh senantiasa sehat dan bugar. Rutinitas kerja yang tak bisa ditunda menjadi salah satu penyebab Anda kurang minum air putih.
Idealnya, manusia minum dua liter air atau delapan gelas air setiap hari. Hal ini dipicu oleh rata-rata pengeluaran urin orang dewasa sekira 1,5 liter per hari. Air juga keluar melalui pernapasan, keringat, dan pergerakan usus. Adapun makanan hanya menyumbang 20 persen dari jumlah total yang diperlukan tubuh. Jadi air yang Anda minum itu akan menggantikan cairan tubuh yang hilang.
Dalam tubuh setiap orang berisi cairan sekira 60 persen. Sehingga manfaat air untuk menjaga sistem tubuh sangatlah penting. Misalnya, air akan membilas racun di organ vital, membawa nutrisi ke sel tubuh, dan menghasilkan kelembapan bagi jaringan telinga, hidung, dan tenggorokan. Tubuh yang kurang cairan bisa menyebabkan dehidrasi, sehingga organ tubuh tidak berfungsi secara normal.
Tahun 2009, terbit sebuah penelitian ilmiah yang berkaitan dengan pengaruh air minum bagi manusia. Penelitian The Indonesian Regional Hydration Study (THIRST) yang dipimpin Prof Dr Ir Hardinsyah MS menemukan, sebanyak 46,1 persen dari 1.200 penduduk Indonesia di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan mengalami dehidrasi ringan.
Sedangkan jumlah remaja yang mengalami dehidrasi ringan lebih tinggi dibanding orang dewasa, yaitu 49,5 persen banding 42,5 persen. Ditemukan pula bahwa penyebab tingginya angka dehidrasi ini karena rendahnya pengetahuan para responden tentang fungsi air bagi tubuh.
“Penelitian ini dibagi di dua daerah, yaitu daerah dataran tinggi dan daerah dataran rendah. Mereka dilihat perbedaannya dalam mengonsumsi air. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa air seni mereka berwarna cokelat tua dan cokelat muda. Ini menandakan mereka mengalami mild dehydration,” kata Dr Regina Karim, Health Marketing Director Danone, saat konferensi pers acara “Temu Media AQUA 2010” di Hotel Crowne Plaza, Jakarta, Rabu (13/1/2010).
Menurutnya, mild dehydration ditandai dengan rasa kering di bibir, lalu menjalar ke kerongkongan, badan menjadi lemas, dan kemungkinan bisa jatuh pingsan bila tidak kuat lagi.
“Sebagian remaja memang tidak minum dengan alasan malas ke kamar mandi. Akibatnya bisa terjadi infeksi saluran kemih dan batu ginjal. Karena anatomi wanita berbeda dengan pria. Bakteri akan lebih mudah masuk. Makanya banyak wanita yang terkena ‘anyang-anyangan’,” jelasnya.
Menurut dokter berkacamata ini, kurang minum bukan hanya menyebabkan terjadinya dehidrasi pada tubuh. Namun bisa membuat otak kurang konsentrasi dan tidak bisa menangkap pelajaran dengan baik.
Gejala lainnya yang lebih parah jika tubuh mengalami kekurangan asupan air, yaitu darah akan mengental sehingga rasa capai berlebihan, lesu, dan sering mengantuk. Hal tersebut karena cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan lain di dalam tubuh.
Selain penelitian THIRST yang berkaitan dengan konsumsi air minum, penelitian yang dihelat tiga perguruan tinggi ternama di Indonesia (IPB, Unair, dan Unhas) melaporkan, dehidrasi dapat menyebabkan beragam masalah dalam tubuh. Misalnya, kekurangan 2 persen air menyebabkan tubuh manusia mengalami gangguan dalam fungsi otak, seperti konsentrasi dan kemampuan berpikir. Kehilangan 4-6 persen air menyebabkan tubuh mengalami sakit kepala, letih, lemah. Apabila kekurangan air mencapai 12 persen, maka fungsi pergerakan atau otot tubuh pun dapat terganggu.
Kekurangan 15-25 persen cairan tubuh berakibat fatal bagi tubuh manusia. Di samping itu, kekurangan air dapat menimbulkan gangguan pada ginjal, seperti timbulnya batu ginjal dan infeksi saluran kemih. Sehingga setiap orang dianjurkan minum air dalam jumlah cukup, sesuai salah satu pesan Pedoman Gizi Berimbang dari Departemen Kesehatan.