(0362) 21843
disperkimta@bulelengkab.go.id
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan

Peranan Pancasila dalam Upaya Pencegahan Gangguan Psikologis pada Remaja

Admin disperkimta | 06 Juni 2018 | 5047 kali

Pesatnya Perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia mengakibatkan timbulnya perubahan-perubahan yang pesat dan luas sebagai akibat adanya kemajuan daya nalar dan daya fikir manusia. Perubahan-perubahan dinamis itu dapat dirasakan dalam pembangunan nasional di mana hal tersebut dapat mempengaruhi aspirasi/pendapat, cara berfikir dan sikap atau perbuatan masyarakat indonesia.

Hal ini mejadi hal yang perlu mendapat perhatian khusus di kalangan masyarakat Indonesia. Dalam perkembangannya, kemajuan zaman sangat dipengaruhi oleh Pancasila sebagai dasar dari negara Indonesia. Di mana Pancasila berperan penting dalam memilah dan memilih segala bentuk modernisasi yang masuk ke dalam wilayah Indonesia. Masyarakat Indonesia sering kali tidak menyadari betapa pentingnya peranan Pancasila dalam perkembangan kualitas generasi bangsa.

Dalam hal ini perlu adanya perhatian khusus terkait hal-hal yang menjadi trend terutama di kalangan remaja. Di mana media sosial menjadi sarana utama dalam pesatnya perkembangan zaman pada era ini. Dalam perkembangannya, media sosial memunculkan idola-idola baru dalam dunia maya. Idola-idola tersebut tidak hanya membawa pengaruh positif melainkan juga membawa pengaruh negatif walaupun dalam jumlah yang lebih sedikit.

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak anak menuju dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, sosial, dan emosional. Di mana pada tahap ini remaja masih bersikap labil dan sedang dalam proses pencarian jati diri. Remaja menjadi mudah untuk terpengaruh dengan lingkungannya. Sebagai contoh, remaja wanita saat ini lebih mengidolakan mereka yang memiliki bentuk tubuh ideal.

Ideal dalam hal ini adalah bertubuh langsing dan cenderung sangat kurus sehingga kaki terlihat jenjang dan tulang pada tubuh terlihat menonjol. Walaupun tetap termasuk dalam kategori ideal, akan tetapi hal ini memunculkan presepsi yang berbeda di kalangan masyarakat. Akan muncul permasalahan apabila banyak dari remaja wanita menganggap bahwa semakin kurus atau semakin rendah berat badan seseorang maka akan semakin ideal bentuk tubuh yang ia miliki.

Advertisement

Di mana presepsi ini merupakan presepsi yang kurang benar dan apabila dilanjutkan akan menimbulkan masalah yang lebih besar sehingga dapat berakibat fatal bagi remaja itu sendiri. Masalah yang ikut timbul yaitu pem-bully-an terhadap teman sebaya, di mana remaja kalangan mayoritas memangdang rendah kalangan minoritas di lingkungannya. Sebagai contoh, remaja wanita biasanya memandang rendah kelompok remaja dengan berat badan berlebih.

Mereka menganggap bahwa bentuk tubuh berisi atau gemuk tidak sesuai dengan pandangan bentuk tubuh ideal mereka. Sehingga muncul bentuk hinaan, cacian, dan makian kepada remaja yang memiliki berat badan berlebih. Hal ini menimbulkan diskriminasi pada remaja sehingga dapat menimbulkan presepsi baru yang sifatnya negatif dalam diri remaja tersebut.

Pem-bully-an di kalangan remaja dapat disebabkan karena kurangnya kesadaran remaja terkait dengan pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sendiri telah dengan jelas menegaskan terkait norma-norma, di mana norma tersebut mengatur hubungan antara manusia dengan agama dan masyarakat. Terkait dengan bullying, remaja seharusnya mengerti bahwa hal tersebut dilarang oleh agama maupun norma yang berkembang di dalam masyarakat.

Presepsi yang berlebihan mengenai bentuk tubuh dapat mengakibatkan gangguan psikologis dalam diri remaja. Gangguan psikologis tersebut dapat berupa Anorexia dan bulimia. Apasih Anorexia dan Bulimia itu? Anorexia adalah salah satu gangguan psikologis dimana penderitanya terobsesi secara berlebihan untuk memiliki berat badan sangat rendah, mereka memiliki ketakutan berlebihan terkait peningkatan berat badan.

Pengidap anoreksia akan berusaha keras membatasi porsi maka mereka seminimal mungkin. Sedangkan Bulimia merupakan salah satu gangguan psikologis yang serupa di mana penderitanya mengonsumsi makanan secara berlebihan akan tetapi ia merasa bersalah akan dirinya sendiri kemudian memuntahkan makanannya kembali untuk mempertahankan berat badannya agar tetap ideal.

Kedua gangguan psikologis ini merupakan dampak fatal yang dapat ditimbulkan dari bullying terkait bentuk tubuh. Remaja pada umumnya tidak menyadari bahwa dirinya mengalami salah satu bahkan beberapa gejala dari Anorexia dan Bulimia. Gejala yang paling sering timbul adalah rasa kurang percaya diri dengan bentuk tubuhnya dengan frekuensi yang berlebihan dan yang paling menonjol untuk anorexia adalah tubuh terlihat sangat kurus dan tulang di seluruh bagian tubuhnya terlihat menonjol.

Apakah kalian sering bertanya kepada teman kalian, “Aku keliatan gemuk ya?” Hati-hati, pertanyaan tersebut jika dilakukan terlalu sering dapat menunjukkan gejala dari Anorexia dan Bulimia loh. Jadi, gejala kelainan mental biasa terjadi pada orang-orang disekitar kita dan sering kali kita tidak menyadarinya. Maka dari itu, kita sebagai remaja yang merupakan generasi bangsa harusnya menyadari betapa pentingnya kesehatan mental diri sendiri maupun orang lain disekitar kita.

Kesehatan itu sendiri dapat kita jaga dengan memperbaiki pola hidup maupun interaksi sosial kita dengan teman maupun masyarakat. Kita hendaknya selalu memilah dan memilih teman dan lingkungan yang baik agar apa yang kita dapatkan juga merupakan pengaruh-pengaruh yang positif. Pentingnya penanaman nilai-nilai Pancasila sejak dini juga sangat diperlukan. Dalam hal ini remaja sebagai generasi muda hendaknya memahami dan memegang teguh nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Hal ini merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki moral dan mental dari para generasi bangsa yang nantinya tentu akan memegang peranan penuh dalam kemajuan bangsa.

 

Sumber : https://www.hipwee.com/opini/peranan-pancasila-dalam-upaya-pencegahan-gangguan-psikologis-pada-remaja/