(0362) 21843
disperkimta@bulelengkab.go.id
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan

Pikiran dapat berpengaruh pada kesehatan

Admin disperkimta | 23 April 2018 | 11611 kali

Untuk menjaga kesehatan, umumnya kita akan menjalankan gaya hidup sehat, termasuk mengatur pola makan, pola tidur, dan rutin berolahraga. Namun, apakah itu cukup? Bisa jadi tidak, sebab apa yang Anda pikirkan juga berpengaruh pada kesehatan secara keseluruhan.

Penelitian di Stanford University, Amerika Serikat, mengungkapkan hubungan antara pola pikir dan kesehatan. Menurut para ilmuwan, orang yang berpikir negatif mengenai aktivitas fisiknya cenderung menganggap dirinya tidak bugar.

Selama 21 tahun, peneliti melakukan riset mengenai berapa banyak orang berolahraga sekaligus mengamati data kematian pada 61.000 orang dewasa.

Peneliti menyatakan bahwa orang yang berpikir bahwa dirinya tidak melakukan olahraga sebanyak rekan-rekan mereka, meninggal lebih dini daripada orang yang berpikir bahwa dirinya sudah melakukan banyak olahraga, bahkan ketika jumlah latihan yang sebenarnya mereka lakukan adalah sama.

Olahraga bisa saja memperpanjang usia seseorang, tetapi pola pikir juga berpengaruh. Octavia Zahrt, sang penulis penelitian menemukan bahwa ada risiko kematian hingga 71 persen lebih besar untuk orang yang menganggap diri mereka kurang aktif daripada mereka yang berpikir bahwa dirinya berolahraga lebih dari orang lain.

Salah satu alasan mengapa pola pikir memengaruhi kesehatan adalah karena persepsi negatif yang selalu Anda pikirkan dapat membuat diri sendiri merasa khawatir dan stres. Kemudian kekhawatiran ini akan berdampak pada kesehatan fisik.

Selain berpikir soal olahraga yang kurang, berbicara negatif pada diri sendiri juga dapat berdampak pada kesehatan. Saat berkata semacam "Saya tidak akan bisa melakukan ini" atau "Saya telah gagal" berulang kali dapat membuat Anda stres dan kurang motivasi.

Katakanlah "Kali ini saya gagal tetapi saya bisa memperbaikinya dan akan berhasil." Cara ini akan meningkatkan rasa percaya diri dan Anda terbebas dari kekhawatiran berlebihan.

Menurut Psikolog Danielle Forshee, bicara negatif pada diri sendiri akan mengurangi produksi hormon serotonin yang berfungsi untuk membuat seseorang bahagia dan itu bisa meningkatkan risiko depresi.

Dalam kondisi yang sedang terpuruk mungkin akan terasa rumit, tetapi cobalah mengubah pikiran negatif menjadi positif untuk membuat perasaan jadi lebih baik.

"Kita harus mengubah pola pikir kita mengenai cara kita melihat dunia, dan cara kita melihat diri kita sendiri," kata Danielle.

Apa yang Anda pikirkan dapat menyebakan emosi dan ini pun berpengaruh pada kesehatan. Cobalah untuk mengamati perubahan pada diri sendiri. Misalnya, ketika sedang kesal karena percobaan Anda gagal, bagaimana reaksi tubuh? Lalu ketika itu berubah menjadi stres, apa yang terjadi?

Kemudian, bandingkan semuanya ketika pikiran Anda mengenai sesuatu yang membahagiakan. Selain efek fisik, mungkin ada perubahan lain dalam berbagai sistem tubuh yang tidak Anda sadari.

Tubuh akan merespons cara Anda berpikir, merasa, dan bertindak. Ini adalah koneksi dari pikiran dan tubuh. Jadi, bila Anda sedang stres, cemas, atau kesal, tubuh akan memberi tahu bahwa ada sesuatu yang tidak benar.

Misalnya, Anda mungkin mengalami tekanan darah tinggi atau sakit maag setelah peristiwa yang sangat menegangkan, seperti kematian orang yang dicintai. Anda juga bisa merasa mual saat gugup.

Emosi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Anda jadi lebih mudah terkena flu dan infeksi lain selama masa-masa sulit secara emosional. Lalu ketika stres, cemas, atau kesal, Anda mungkin tidak menjaga kesehatan Anda sebaik yang seharusnya.

Kesehatan emosional yang buruk dapat menyebabkan sakit punggung, mengubah selera makan, sakit dada, sembelit atau diare, mulut kering, kelelahan ekstrem, sakit kepala, tekanan darah tinggi, insomnia, jantung berdebar-debar, masalah seksual, dan sesak napas.

Agar pikiran lebih positif, Anda bisa coba metode relaksasi seperti meditasi, mendengarkan musik, yoga, atau tai chi untuk membuat emosi menjadi seimbang.

 

Sumber berita : https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/pikiran-dapat-berpengaruh-pada-kesehatan