(0362) 21843
disperkimta@bulelengkab.go.id
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan

Rumah Tumbuh, Ide Membangun Rumah Sesuai Isi Kantong

Admin disperkimta | 18 April 2018 | 1131 kali

Anda berniat memiliki rumah cantik namun terbentur dana terbatas? Jangan khawatir! Keinginan itu dapat Anda atasi dengan cara merancang konsep rumah tumbuh.

Konsep rumah tumbuh berbeda dengan renovasi. Seperti namanya, konsep rumah tumbuh adalah pembangunan rumah secara bertahap yang disesuaikan kebutuhan dan kemampuan keuangan. Sementara renovasi diartikan sebagai mengubah fungsi ruang ataupun tatanan atau tampilan rumah sebelumnya.

Proses renovasi pun tidak diniatkan dari awal untuk dikembangkan bangunannya. Renovasi dilakukan seketika saja, ketika kebutuhan untuk menambah ruangan terasa diperlukan.

Membangun rumah tumbuh bukan berarti memangkas biaya pembangunan rumah. Namun, membangun rumah tumbuh bisa dikatakan mencicil biaya pembangunan sehingga membuat biaya pembangunan terasa lebih ringan.

Pembangunan rumah tumbuh dapat dilakukan bertahap dan disesuaikan dengan dana yang tersedia. Berapapun uang Anda miliki saat ini, jika dirasa cukup untuk membuat bangunan tambahan, maka Anda dapat memanfaatkannya, misalnya untuk membangun sebuah kamar. Nantinya, ketika Anda memiliki uang kembali, Anda pun dapat melanjutkan pembangunan kembali.

Boleh jadi, konsep seperti ini memang membuat kita lebih tenang dalam membangun rumah, karena pembangunan dilakukan sesuai kemampuan finansial.

Tahapan membangun

Konsep pengembangan rumah tumbuh dibagi menjadi dua, yakni tumbuh secara vertikal dan horizontal. Proses pembangunannya bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu membeli kaveling kosong untuk dibangun rumah tumbuh atau membeli rumah tumbuh keluaran pengembang.

Namun, hal paling penting untuk diingat sebelum membangun rumah tumbuh adalah, pendirian awal bangunan pertama atau biasa disebut rumah inti ini sudah harus memenuhi ruangan-ruangan wajib dari sebuah rumah, yaitu kamar tidur, kamar mandi, ruang keluarga, dan dapur. Dengan begitu, penambahan bangunan nantinya dikhususkan untuk membangun ruangan-ruangan pelengkap dan memang dibutuhkan saja.

Selain itu, mengingat pembangunan berjangka memang sudah direncanakan, Anda harus mengupayakan agar saat mendirikan bangunan pertama sudah memiliki fondasi atau struktur bangunan kuat. Dengan demikian, pada saat penambahan bangunan dilakukan, bagian lama rumah bisa tetap "nyambung" dengan bagian bangunan baru tanpa harus membongkar pasang fondasi dan struktur. (Hotmian Siahaan)

 

Sumber berita : http://properti.kompas.com

Sumber foto : http://rumahtumbuhvitae.desainrumahmungil.com