(0362) 21843
disperkimta@bulelengkab.go.id
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan

Wanita Bangsa, Wanita Luarbiasa

Admin disperkimta | 19 April 2018 | 1045 kali

          Siapa yang tidak kenal dengan sosok Raden Ajeng Kartini, sosok peremuan yang telah membuktikan loyalitasnya untuk seluruh wanita di Indonesia, menjadikan wanita tak lagi di pandang sebelah mata, tapi inilah wanita yang sejatinya dapat jauh lebih hebat bahkan dari yang di bayangkan sekalipun. R.A Kartini pun telah jelas membuktikannya.

         R.A Kartini yang lahir pada 21 April 1879 di Jepara, seorang anak yang lahir dari keluarga bangsawan yang sangat taat pada adat istiadat. Kegemarannya membaca membuatnya mampu berfikir kritis dan menimbulkan keinginan untuk memajukan wanita di Indonesia yang pada saat itu tertindas oleh keadaan, wanita di diskriminasi dan sama sekali tidak mempunyai ruang gerak yang bebas, jangankan untuk berkarya, lari dari kebodohan dan terlepas dari diskriminasi yang telah membudayapun seperti hal yang tidak mungkin. Keadaan wanita yang seperti itu kemudian membuat R.A Kartini bercita-cita untuk mengangkat wanita , menghilangkan diskriminasi pada wanita di Indonesia. Lewat perjuangannya , yang meskipun tidak melalui turun di medan perang, namun lewat tulisan, karya, perjuangan dalam membela dan memperjuangkan HAK wanita membuat wanita saat ini tak lagi didiskriminasi, wanita setara dengan laki-laki bahkan dapat lebih hebat dari laki-laki. 

            Saat ini masihkah kita, wanita indonesia di diskriminasi???? Masihkah enggan melanjutkan cita-cita kartini untuk menggharumkan dan mengangkat nama wanita di Indonesia menjadi luar biasa. “Habis Gelap Terbitlah Terang”, kita bisa, kitapun mampu, untuk bisa melangkah lebih jauh, berkarya lebih bebas,bergerak lebih luas.  Apa yang kita lakukan saat ini akan merubah dunia di masa depan. Jangan biarkan kartini Menangis, mari cerdaskan diri kita untuk dapat mencerdaskan wanita bangsa.

 

Sumber berita : http://yayuhandayasari92.blogspot.co.id/2013/04/artikel-peringatan-hari-kartini.html